Nada-Nada Kehidupan

Memeluk mu seperti ini.

Tak akan ku lepaskan.

Walau sedetik saja.

Tak akan pernah.

Utopia Selamanya.

Mengiringi ku dalam nada nada-nada kesendirian.

Semakin lama ku disini membuat ku semakin tak ingin berada disini.

Semakin lama ku disini membuat ku semakin ingin sendiri.

Semakin ku disini membuat ku semakin tak ingin lama-lama disini.

Ingin ku bersama mu.

Bersama dengan sendiri kita yang bersatu.

Bersuara dalam cerita dan bergabung dengan tawa.

Nada-nada kehidupan merangkai cerita.

Dan terus seperti itu hingga semuanya terasa baik.

Hingga tak ada rasa takut dan gelisah.

Tak ada apapun yang ditakutkan.

Tak lagi.

Dan jangan lagi!

Larutan Dentuman

Saat ini tak ada kata yang terlintas dalam pikiran.

Hanya berputar-putar dengan pikiran itu sendiri.

Ntahlah.

Ingin rasanya ku misuh.

Kau tau?

Saat ini telingaku sedang beradu.

Dengan dj music full bass yang sengaja ku dengarkan.

Hanya untuk mengisi kesunyian.

Iya itu kesunyian yang nyata dan kesunyian batin.

Karena yang ditunggu hingga saat ini belum juga hadir.

Memberi kabar pun tidak, semoga saja belum.

Yang ku harapkan saat ini adalah,

Dia hadir.

Dan datang.

Meski hanya dalam imajinasi atau bayangan semata.

Tapi yang ku rasa sekarang adalah.

Ketika aku menggila dengan beradu keryboard dan musik.

Yang semakin membuat ku tak ingat dengan yang selalu membuat ku rindu.

Bersyukurlah aku dengan adanya ini semua.

Disini, meski merasa sendiri, tapi semua terasa nikmat.

Dan ku sadari aku tidak sendiri.

Karena yang ditunggu hadir juga.

Meski hanya dalam dunia maya.

Setidaknya ku tau keadaannya.

Dan yang membuat ku menikmati suasana saat ini adalah.

Ketika musik yang ku dengarkan membuat ku semakin menggila.

Dan melayang pada akhirnya.

Membuat ku larut dalam dentuman bass yang tiada akhirnya.

Seperti tak ada usainya.

Membuat ku berimajinasi dalam kata.

Berirama dengan otak dan pikiran yang semakin membawa ku ke dalam pikiran liar ku.